Nakes Diserang KKB, Natalius Pigai: Apakah Layak Dokter Pegang Senjata?

Nakes Diserang KKB, Natalius Pigai: Apakah Layak Dokter Pegang Senjata?

JAKARTA - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menanggapi terkait penyerangan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Papua.

Dia menanggapi pernyataan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang meminta agar teroris KKB ditumpas habis.

Pigai, tidak berkenan dengan pernyataan tersebut dan menilai ketua MPR tidak mengeri masalah di Papua.

\"Ketua MPR tdk mengerti soal Papua. Anda baca “mengapa org Papua marah pendatang”, aktivis lebih pintar,\" tulis Pigai di akun Twitter miliknya.

Kemudian dia mempertanyakan, terkait kelayakan dokter memegang senjata.

“Apa layak Dokter Pegang Senjata?” Cara2 itu sama sj beri peluang OPM bunuh Pendatang. Bisa saja OPM anggap pendatang aparat. Kami tdk gegabah bersikap!. Dorong Dialog Damai!\" tulis dia lagi.

Pigai juga menyesalkan sikap Ketua MPR yang terkesan gegabah mendorong TNI-Polri tidak menempuh jalur damai. “Kami tidak gegabah bersikap! Dorong dialog damai!” tegasnya.

Tuduhan serupa juga disampaikan Juru Bicara KKB TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

“Pembantaian terhadap tenaga medis itu bermula karena dokter di Puskesmas Kiwirok lebih dulu mengeluarkan senjata api dan menembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” tulis Sebby dalam tersebut.

Kendati demikian, tuduhan tersebut sudah dibantah salah satu korban, dr Restu Pamanggi. Ditegaskan dia, dokter dan perawat yang ada di sana adalah warga sipil dan tanpa senjata apapun.

“Saya masyarakat sipil biasa, saya di sana melayani, bukan sebagai militer. Saya melayani sebagai dokter biasa,” kata dia.

Ditegaskan dia, jangankan senjata api, saat kejadian para nakes bahkan tidak memiliki apapun sekadar untuk membela diri. (yud)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: